Pada era informasi seperti sekarang, sangat mudah untuk menemukan bakat-bakat baru terpendam. Sebut saja Justin Bieber, Susan Boyle, hingga Sinta-Jojo yang memperoleh ketenaran saat video ‘iseng’ mereka diunduh ke internet.
Salah satu bakat yang baru-baru ini ditemukan dan dipopulerkan oleh internet adalah Ted Williams. Siapakah dia?
Ted Williams adalah pria berusia 53 tahun asal Brooklyn, New York. Ia menjadi terkenal setelah suara ‘emas’ nya diabadikan lewat video oleh seorang juru kamera harian Columbus Dispatch yang mengunduh video tersebut ke situs sharing video Youtube.
Bedanya, suara ‘emas’ Ted bukan dalam bentuk nyanyian merdu,Ted memiliki suara yang dalam dan tegas yang amat enak didengar ketika ia berbicara dengan intonasi pembawa berita. Tak heran ia dijuluki sebagai pemilik ‘Golden Radio Voice’.
Ted memang bercita-cita menjadi penyiar radio sejak remaja, tepatnya pada usia 14 tahun. Ketika itu ia rajin menyimak radio lokal di kota tempat tinggalnya. Ted amat menyukai suara seorang penyiar radio tersebut. Suatu hari Ted berkesempatan untuk bertemu dengan sang penyiar, yang ternyata memiliki penampilan jauh dari bayangan Ted.
Setelah berbincang dengan sang penyiar, ada satu kalimat yang diingat oleh Ted, yakni ‘Radio adalah imajinasi, sebuah pentas alam pikiran’. Ia pun berpikir, ia tidak bisa menjadi penyanyi, ia tidak bisa menjadi seorang aktor, namun ia merasa punya cukup modal pada suaranya untuk bekerja di dunia hiburan sebagai seorang penyiar radio.
Ted pun mendalami dunia penyiar radio, ia juga pernah mengikuti sekolah bina vokal untuk mengasah suaranya. Ketika dewasa, Ted pernah menjadi penyiar radio, namun rupanya radio tersebut kurang menghargai bakatnya, hingga akhirnya bangkrut.
Ted yang frustasi dengan keadaannya pun luntang lantung dan sempat terjerat alkohol serta obat-obatan terlarang yang menyeretnya hidup di jalanan. Namun ia tidak patah semangat, dua tahun terakhir ia sudah bersih dari semua substansi mematikan tersebut, dan tiap hari ia isi dengan berdiri di tepi jalan bebas hambatan distrik kota New York dengan membawa papan yang bertuliskan ‘Aku memiliki talenta suara luar biasa dari Tuhan, aku adalah seorang mantan penyiar radio yang jatuh ke dalam masa-masa sulit, tolonglah, bantuan seperti apapun akan kuterima dengan senang hati, terima kasih, Tuhan besertamu‘.
Ted mengaku melakukan hal tersebut dengan harapan mendapat pekerjaan di bidang yang dikuasainya, atau suatu saat ada seseorang yang ‘berbaik hati’ dan menyebarkan bakatnya di dunia maya.
Ted selalu bersyukur pada Tuhan dalam setiap langkah hidupnya. Ia mengaku bahwa bila hingga saat ini pun dia masih menjadi tuna wisma, ia akan tetap bersyukur kepada Tuhan. Satu impian yang belum diraihnya adalah memboyong sang ibunda yang berusia 92 tahun keluar dari lingkungan kumuh Brooklyn. Salut akan baktimu om! Semoga impianmu tercapai ya .
Salah satu bakat yang baru-baru ini ditemukan dan dipopulerkan oleh internet adalah Ted Williams. Siapakah dia?
Ted Williams adalah pria berusia 53 tahun asal Brooklyn, New York. Ia menjadi terkenal setelah suara ‘emas’ nya diabadikan lewat video oleh seorang juru kamera harian Columbus Dispatch yang mengunduh video tersebut ke situs sharing video Youtube.
Bedanya, suara ‘emas’ Ted bukan dalam bentuk nyanyian merdu,Ted memiliki suara yang dalam dan tegas yang amat enak didengar ketika ia berbicara dengan intonasi pembawa berita. Tak heran ia dijuluki sebagai pemilik ‘Golden Radio Voice’.
Ted ketika baru ‘ditemukan’
Dan berbeda dengan ‘rekan-rekan’ nya yang lebih dulu tenar lewat dunia maya, kisah hidup Ted cukup menyedihkan. Ketika ditemukan oleh juru rekam dari Columbus Dispatch tersebut Ted adalah seorang gelandangan dan tuna wisma. Penampilannya sungguh tak menyiratkan bahwa dirinya memiliki bakat terpendam, namun begitu disuruh berbicara dalam intonasi pembawa berita, terbukti, suara bariton Ted amat dahsyat dan memanjakan telinga.Ted memang bercita-cita menjadi penyiar radio sejak remaja, tepatnya pada usia 14 tahun. Ketika itu ia rajin menyimak radio lokal di kota tempat tinggalnya. Ted amat menyukai suara seorang penyiar radio tersebut. Suatu hari Ted berkesempatan untuk bertemu dengan sang penyiar, yang ternyata memiliki penampilan jauh dari bayangan Ted.
Setelah berbincang dengan sang penyiar, ada satu kalimat yang diingat oleh Ted, yakni ‘Radio adalah imajinasi, sebuah pentas alam pikiran’. Ia pun berpikir, ia tidak bisa menjadi penyanyi, ia tidak bisa menjadi seorang aktor, namun ia merasa punya cukup modal pada suaranya untuk bekerja di dunia hiburan sebagai seorang penyiar radio.
Ted pun mendalami dunia penyiar radio, ia juga pernah mengikuti sekolah bina vokal untuk mengasah suaranya. Ketika dewasa, Ted pernah menjadi penyiar radio, namun rupanya radio tersebut kurang menghargai bakatnya, hingga akhirnya bangkrut.
Ted yang frustasi dengan keadaannya pun luntang lantung dan sempat terjerat alkohol serta obat-obatan terlarang yang menyeretnya hidup di jalanan. Namun ia tidak patah semangat, dua tahun terakhir ia sudah bersih dari semua substansi mematikan tersebut, dan tiap hari ia isi dengan berdiri di tepi jalan bebas hambatan distrik kota New York dengan membawa papan yang bertuliskan ‘Aku memiliki talenta suara luar biasa dari Tuhan, aku adalah seorang mantan penyiar radio yang jatuh ke dalam masa-masa sulit, tolonglah, bantuan seperti apapun akan kuterima dengan senang hati, terima kasih, Tuhan besertamu‘.
Ted mengaku melakukan hal tersebut dengan harapan mendapat pekerjaan di bidang yang dikuasainya, atau suatu saat ada seseorang yang ‘berbaik hati’ dan menyebarkan bakatnya di dunia maya.
Ted sekarang
Kini impian Ted tercapai sudah. Terakhir kali terlihat, dirinya sudah tidak lagi menjadi ‘gembel’. Ia telah dikontrak oleh salah satu stasiun radio ternama New York dan menjadi incaran nomor satu banyak perusahaan media besar seperti MTV, ESPN, NFL dan lainnya. Rata-rata media televisi yang memiliki program olahraga ingin memakai suaranya.Ted selalu bersyukur pada Tuhan dalam setiap langkah hidupnya. Ia mengaku bahwa bila hingga saat ini pun dia masih menjadi tuna wisma, ia akan tetap bersyukur kepada Tuhan. Satu impian yang belum diraihnya adalah memboyong sang ibunda yang berusia 92 tahun keluar dari lingkungan kumuh Brooklyn. Salut akan baktimu om! Semoga impianmu tercapai ya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar